poltekkesaceh.com – Psikosis seringkali dikaitkan dengan hal-hal menakutkan, padahal kenyataannya, nggak semua kondisi psikosis itu ekstrem atau harus langsung dianggap “gila”. Banyak orang mengalami gejala psikotik ringan atau sesekali, apalagi saat stres berat, kurang tidur, atau dalam kondisi mental yang sedang rapuh. Tapi sayangnya, reaksi orang sekitar biasanya panik duluan.
Kalau kamu sendiri yang mengalami atau mendampingi orang yang sedang menghadapi psikosis, penting banget buat tahu cara menghadapinya tanpa panik. Karena saat kita bisa tenang, kita bisa berpikir jernih dan ambil keputusan yang tepat. Yuk, kita bahas 7 tips simpel yang bisa bantu kamu hadapi situasi ini dengan lebih santai dan tetap terkontrol.
1. Tetap Tenang dan Sadari Apa yang Sedang Terjadi
Langkah pertama adalah sadar bahwa kamu atau orang terdekatmu sedang mengalami gejala psikosis, seperti halusinasi atau delusi. Nggak perlu langsung takut atau merasa malu, karena ini adalah kondisi medis yang bisa diatasi. Dengan menerima kenyataan bahwa ini bukan “kesalahan”, kamu bisa lebih mudah mengatur langkah selanjutnya.
Kalau kamu yang mengalaminya, bilang ke diri sendiri, “Oke, ini pikiran atau pengalaman yang berbeda, tapi aku bisa tetap tenang.” Kalau kamu yang mendampingi, usahakan jangan kaget atau menilai—cukup dengarkan dan temani.
2. Jangan Langsung Mengoreksi atau Mengkritik
Kalau orang yang kamu dampingi mulai ngomong hal-hal yang nggak masuk akal, jangan langsung bilang, “Itu nggak bener,” atau “Kamu ngaco.” Respons kayak gitu justru bisa bikin mereka merasa diserang atau makin takut. Ingat, buat mereka, hal itu terasa nyata.
Lebih baik kasih respons yang lembut, seperti “Aku ngerti itu mungkin terasa nyata buat kamu. Tapi aku di sini buat bantu dan temani kamu.” Pendekatan yang tenang dan penuh empati bisa bantu menurunkan intensitas delusi atau halusinasi yang mereka alami.
3. Tarik Napas dan Lakukan Grounding
Buat kamu yang sedang mengalami psikosis, teknik grounding bisa bantu banget buat bawa pikiran kembali ke saat ini. Misalnya, coba teknik 5-4-3-2-1: sebutkan 5 benda yang kamu lihat, 4 hal yang bisa kamu sentuh, 3 suara yang kamu dengar, 2 aroma yang kamu cium, dan 1 hal yang kamu rasakan secara fisik.
Teknik ini sederhana tapi efektif buat narik kamu keluar dari dunia halusinasi ke dunia nyata. Ditambah dengan pernapasan dalam—tarik pelan lewat hidung, buang lewat mulut—kamu bisa merasa lebih stabil dalam waktu singkat.
4. Cari Tempat Aman dan Nyaman
Kalau kamu atau orang yang kamu dampingi mulai merasa takut atau gelisah karena halusinasi atau delusi, coba pindah ke tempat yang lebih tenang. Lingkungan sekitar bisa banget mempengaruhi kondisi pikiran. Hindari keramaian, suara keras, atau situasi yang bikin tambah panik.
Pilih tempat dengan pencahayaan hangat, udara segar, dan minim gangguan. Kadang cuma duduk di kamar sambil dengerin musik lembut udah cukup bantu menenangkan.
5. Jangan Hadapi Sendiri, Minta Dukungan
Menghadapi psikosis sendirian itu berat. Jangan ragu buat minta bantuan ke orang yang kamu percaya, entah keluarga, teman, atau tenaga kesehatan. Buka percakapan dengan jujur, misalnya, “Akhir-akhir ini aku ngerasa ada yang aneh di pikiranku, dan aku butuh dukungan.”
Buat yang mendampingi, jangan segan juga buat konsultasi ke profesional kalau merasa bingung harus ngapain. Di poltekkesaceh.com, kita percaya bahwa dukungan itu bukan cuma buat yang sakit, tapi juga buat pendampingnya.
6. Jaga Pola Tidur dan Konsumsi Nutrisi
Mungkin kelihatan sepele, tapi kurang tidur dan asupan makanan nggak seimbang bisa memperparah gejala psikotik. Tubuh dan pikiran itu saling terhubung, jadi pastikan kamu cukup istirahat, minum air putih, dan makan bergizi.
Hindari konsumsi kafein berlebihan atau minuman berenergi, karena bisa bikin jantung berdebar dan memperparah kecemasan. Tidur yang cukup bisa bantu otak ‘reset’ dan membuat pikiran lebih jernih.
7. Pertimbangkan Bantuan Profesional Sejak Dini
Kalau gejala psikosis mulai mengganggu aktivitas harian atau bikin kamu merasa kehilangan kendali, jangan tunggu parah baru cari bantuan. Psikolog dan psikiater ada bukan buat nge-judge, tapi buat bantu kamu kembali stabil dan memahami apa yang sedang terjadi.
Pengobatan dan terapi bisa sangat membantu dalam proses pemulihan. Dan semakin cepat kamu cari bantuan, semakin ringan langkah penanganannya. Nggak harus langsung pakai obat kok—banyak juga yang bisa ditangani lewat konseling dan terapi perilaku.
Penutup
Psikosis bisa terasa menakutkan, apalagi kalau baru pertama kali mengalaminya atau melihat orang terdekat mengalaminya. Tapi ingat, panik justru bisa bikin keadaan makin buruk. Dengan pendekatan yang tenang, penuh empati, dan sedikit bekal informasi, kamu bisa hadapi situasi ini dengan kepala dingin.
Di poltekkesaceh.com, kami percaya bahwa memahami adalah langkah awal untuk sembuh. Nggak perlu buru-buru, cukup pelan-pelan tapi konsisten. Dan yang paling penting, kamu nggak sendiri. Selalu ada cara, selalu ada harapan.